Di tengah krisis lingkungan yang semakin nyata, konsep ekoteologi hadir sebagai jembatan antara spiritualitas dan keberlanjutan. Ekoteologi, secara sederhana, adalah studi yang mengkaji keterkaitan antara agama, manusia, dan alam. Ia mengajak kita untuk melihat alam bukan sekadar objek eksploitasi, melainkan sebagai manifestasi kebesaran Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan.
Dalam konteks Islam, ekoteologi menemukan relevansinya yang mendalam. Ajaran Islam kaya akan nilai-nilai yang mendorong umatnya untuk menjadi khalifah di muka bumi, yaitu pemimpin yang bertanggung jawab dalam mengelola dan memelihara lingkungan. Ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW banyak menyerukan pentingnya menjaga keseimbangan alam, tidak berbuat kerusakan, serta menyayangi seluruh makhluk hidup.
Di sinilah peran dakwah menjadi krusial. Dakwah, yang berarti menyeru atau mengajak, tidak lagi hanya berfokus pada aspek ritual semata, tetapi juga harus merangkul isu-isu lingkungan. Dakwah ekologis adalah upaya untuk menyadarkan umat tentang tanggung jawab mereka terhadap alam, menginspirasi tindakan nyata untuk konservasi, dan menanamkan etika lingkungan yang berlandaskan ajaran agama.
Melalui dakwah, pesan-pesan ekoteologi dapat disebarkan secara luas, mulai dari mimbar masjid, majelis taklim, hingga media sosial. Para dai dan mubaligh memiliki peran strategis dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gaya hidup berkelanjutan, mengurangi sampah, menghemat energi, menanam pohon, dan berpartisipasi dalam gerakan lingkungan. Dakwah ekologis bukan hanya tentang ceramah, tetapi juga tentang teladan dan aksi nyata.
Ketika ekoteologi dan dakwah bersinergi, kita dapat membangun kesadaran kolektif yang kuat untuk menjaga bumi. Ini adalah panggilan bagi setiap individu untuk menjadi agen perubahan, menjadikan iman sebagai motivasi untuk merawat alam, dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati keindahan dan keberkahan bumi yang lestari. Dengan demikian, dakwah menjadi sarana untuk mewujudkan harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. (Dinil)
Ekoteologi dan Dakwah: Harmoni dalam Menjaga Bumi
Reviewed by Kang Dinil
on
Agustus 03, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: